Thursday, December 23, 2010

70 Hektare Tanaman Kentang di Bromo Puso

Ilustrasi

PROBOLINGGO - Akibat abu vulkanik Gunung Bromo, ribuan hektare tanaman sayur di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur rusak (puso). Penyebaran abu vulkanik yang membawa partikel belerang ini membakar dan mengakibatkan tanaman sayur layu dan mati.

Di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tanaman sayuran yang rusak di 12 desa yakni, kentang 755 hektare, kubis 625 hektare, tomat 33 hektare, bawang prei 215 hektare dan sayuran lainya 196 hektare.

Sedangkan di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, sekira 335 hektare tanaman sayur rusak. Sekira 70 hektare tanaman kentang di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan diperkirakan puso.

Menurut Yuli Sungkono, penyuluh pertanian di Kecamatan Tosari, abu vulkanik ini menyebar di tiga desa, yakni Mororejo, Ngadiwono, Podokoyo. Total luasan lahan pertanian yang terguyur abu vulkanik mencapai 335 hektarw. Sebanyak 70 hektare rusak berat, selebihnya rusak sedang dan ringan. Meski masih bisa dipertahankan, kapasitas produksinya diperkirakan akan menurun.

"Lahan pertanian yang paling parah terkena dampak abu vulkanik adalah tanaman kentang. Rata-rata tanaman kentang ini sudah berumur 60 hari," kata Yuli Sungkono.

Dikatakan, ketebalan abu vulkanik yang mengguyur Tosari ini sudah mencapai 0,5 mm. Sementara ambang batas aman tidak lebih dari 0,2 mm. Beruntung turunnya abu vulkanik ini masih disertai guyuran hujan. Sehingga abu vulkanik yang menempel pada tanaman terlarut ke permukaan tanah.

No comments:

Post a Comment